Profil Tijjani Reijnders: Gelandang Serbabisa dengan Visi Tajam
Tijjani Reijnders, gelandang asal Belanda berusia 26 tahun, telah menjadi pilar utama di lini tengah AC Milan sejak bergabung dari AZ Alkmaar pada 2023. Dengan kemampuan bermain sebagai mezzala dalam formasi 4–3–3 maupun sebagai bagian dari double pivot di 4–2–3–1, Reijnders dikenal karena mobilitasnya, visi permainan yang tajam, dan kontribusinya dalam fase menyerang maupun bertahan. Ia kini diincar oleh Manchester City.
Musim 2024/2025 menjadi tonggak penting dalam kariernya. Dari 46 penampilan di semua kompetisi, ia mencetak 14 gol dan memberikan 4 assist, sebuah pencapaian luar biasa untuk seorang gelandang. Performa impresif ini membawanya masuk dalam Tim Terbaik Serie A dan meraih gelar Gelandang Terbaik Serie A musim tersebut.
Ketertarikan Manchester City: Mencari Pengganti De Bruyne
Manchester City, di bawah asuhan Pep Guardiola, tengah mencari pengganti jangka panjang untuk Kevin De Bruyne yang kontraknya tidak diperpanjang. Reijnders muncul sebagai kandidat utama, dengan City siap mengajukan tawaran sekitar €60 juta untuk memboyongnya ke Etihad Stadium.
Namun, transfer ini tidaklah mudah. Kontrak Reijnders dengan Milan berlaku hingga 2030 tanpa klausul pelepasan, sehingga Milan memiliki posisi tawar yang kuat. Selain itu, Guardiola menekankan perlunya mengurangi ukuran skuad sebelum mendatangkan pemain baru, yang berarti beberapa pemain senior seperti De Bruyne, Bernardo Silva, dan Mateo Kovacic mungkin harus dilepas terlebih dahulu.
Manchester City: Komitmen Reijnders terhadap AC Milan
Meskipun mendapat tawaran menarik dari City dan minat dari klub-klub besar lainnya seperti Real Madrid dan Barcelona, Reijnders memilih untuk memperpanjang kontraknya dengan AC Milan hingga 2030 . Keputusannya didasarkan pada kenyamanan dan apresiasi yang ia rasakan di Milan, serta ambisinya untuk meraih trofi dan mungkin suatu hari memenangkan Ballon d’Or bersama Rossoneri.
Ayah sekaligus agennya, Martin Reijnders, mengungkapkan bahwa putranya merasa sangat dihargai di Milan dan menikmati kehidupan di kota tersebut . Dengan perpanjangan kontrak ini, Reijnders menunjukkan loyalitas dan komitmennya terhadap proyek jangka panjang Milan.
Dampak bagi Manchester City dan AC Milan
Bagi Manchester City, kegagalan merekrut Reijnders berarti mereka harus mencari alternatif lain untuk memperkuat lini tengah. Sementara itu, bagi AC Milan, mempertahankan Reijnders adalah kemenangan besar. Di tengah upaya restrukturisasi skuad setelah musim yang mengecewakan, menjaga pemain kunci seperti Reijnders memberikan stabilitas dan harapan bagi masa depan klub.
Kesimpulan
Keputusan Tijjani Reijnders untuk tetap bersama AC Milan meskipun mendapat tawaran menggiurkan dari Manchester City menunjukkan bahwa dalam sepak bola modern, loyalitas dan kenyamanan pribadi masih memiliki peran penting. Bagi Milan, ini adalah sinyal positif bahwa proyek jangka panjang mereka masih menarik bagi pemain top. Sementara bagi City, ini menjadi pengingat bahwa tidak semua target transfer dapat dicapai, dan fleksibilitas dalam strategi perekrutan sangat diperlukan.